By Herdian Wibisono

BLOG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Tentang Dongeng

Sunday, June 7, 2009


Dongeng termasuk prosa lama yang memiliki batasan cerita khayal yang penuh berisi hal-hal yang sukar dapat diterima oleh akal manusia. Seperti halnya prosa lama lainnya dongeng juga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Dipengaruhi oleh agama hindu atau Islam
2. Banyak terdapat pepatah dan petitih
3. Menggunakan bahasa klise
4. Bersifat kurang dinamis
5. Nama pengarang tidak tertulis
6. isi banyak khayalan

Macam-macam dongeng :

1. Fabel

Fabel adalah dongeng yang menceritakan binatang yang berisi sindiran dan kadang-kadang bersifat didaktis.
Contoh :
a. Dongeng tentang kancil dan buaya
b. Dongeng tentang siput dan burung centawi

2. Legenda

Istilah legenda semula berarti cerita yang emngandung unsur agama, tetapi lama kelamaan berubah menjadi dongeng yang direka-reka dan dihubungkan dengan kenyataan yang terdapat dalam sekitar.
Contoh :
a. Malin Kundang
b. Gunung Tangkuban Perahu
c. Pulai Si Kantan

3. Sage

Sage adalah dongeng yang memilki unsur sejarah, walaupun sejarahnya sedikit dan banyak unsur khayalannya.
Contoh :
a. Kota Banyuwangi
b. Ciung Wanara
c. Tampak Siring

4. Mite

Mite adalah dongeng kepercayaan tentang dewa-dewa, atau mahkluk lain yang oleh masyarakat dianggap dewa.
Contoh :
a. Kiai Ageng Sela
b. Nyai Roro Kidul
c. Dewi sri

5. Dongeng Jenaka/Lelucon

Dongeng jenaka adalah dongeng yang bersifat jenaka/lucu.
Contoh :
a. Pak Kadok
b. Pak Pandir
c. Si Luncai

Untuk dapat menulis sebuah dongeng tentunya memiliki imajinasi yang baik. Tinggal jenis/macam apa yang diinginkan oleh pengarang, yaitu memilih salah satu dari jenis dongeng di atas. Selain itu menulis dongeng juga di harapkan memahami ciri-ciri sebuah dongeng, yaitu selain daya khayalnya yang porsinya lebih banyak juga tersirat ada unsur keagamaan atau dikdaktis. Dengan memahami ciri-ciri dan konsep masing-masing jenis dongeng kita akan dapat lebih mudah mengarangnya.

1 comment