By Herdian Wibisono

BLOG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Pembelajaran Menulis Puisi dengan Model Deskripsi Obyek

Monday, June 22, 2009

Pembelajaran Menulis Puisi dengan Model Deskripsi Obyek

(oleh : Herdian Wibisono)


Banyak cara/kiat pendidik dalam kegiatan belajar mengajar mengenyampingkan peran obyek di sekitar sekolah. Padahal obyek tersebut dapat dijadikan suatu model/sarana/alat dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itulah penulis menyajikan hal ini.



Puisi merupakan ungkapan jiwa, perasaan, dan hasil pengembaraan ide pengarang yang dituangkan dalam wacana tulis. Penciptaan puisi selain dari imaji dan renungan yang dalam juga dapat tercipta melalui pendeskripsian obyek. Kecenderungan puisi ekspresionis adalah pendeskripsian tersebut yang tentu saja tidak lepas dari unsur-unsur puisi.

Dari hal di atas pembelajaran menulis puisi dapat diimplementasikan. Adapun langkah-langkah Kegiatan Belajar Mengajarnya adalah sebagai berikut:

1. Apersepsi (tentang puisi)
2. Guru mengajak siswa keluar dari ruang kelas untuk mencari obyek yang akan dijadikan dalam penciptaan puisi.
3. Guru menugasi siswa untuk mencari obyek yang match dengan kehendak hati/moodnya.
4. Guru menugasi siswa untuk mendaftar kata-kata lepas sesuai dengan obyek yang dilihatnya/diamatinya.
5.
Guru menugasi siswa untuk membuat kalimat sesuai dengan daftar kata yang ditulisnya.
6. Siswa mempresentasikan hasil perolehan kata dan pembuatan kalimat dihadapan siswa-siswa yang lain.
7. Guru mendiskusikan perolehan kata dan kalimat oleh siswa secara bersama-sama.
8. Guru membimbing siswa dalam mencari diksi yang tepat/sesuai dengan isi kalimat.
9. Guru membimbing siswa menuliskan larik/baris puisi, dan membimbing dalampenyatuan ide ke dalam tema.
10. Siswa mempresentasikan hasil penciptaan puisi.
11. Guru dan siswa menanggapi hasil karya siswa dan sebagai penutup adalah merayakan dengan aplaus.
Langkah-langkah dalam KBM yang penulis tawarkan tidak baku dalam arti dapat diubah sesuai dengan kondisi dan situasi siswa serta sekolah. Hal ini perlu disampaikan karena waktu mata pelajaran bahasa Indonesia umumnya diletakkan pada jam terakhir/setelah istirahat. Pembelajaran ini akan lebih baik jika jam pelajaran di awal karena anak masih segar/fresh yang akan lebih mudah dalam menuangkan ide-idenya. Puisi harus ada keindahannya/art sehingga diharapkan guru dalam membimbing siswanya juga memperhatikan hal tersebut selain kaidah yang ada dalam puisi. Akhirnya selamat mencoba....





2 comments

  1. pak, apakah poin 5 itu bisa dikatakan sebagai kerangka puisi? trima kasih,..

    ReplyDelete
  2. makasi atas infirasinya, semoga tambah berkah ilmunya

    ReplyDelete