By Herdian Wibisono

BLOG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Tentang Cerpen

Monday, June 8, 2009


Cerpen (cerita Pendek) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa. Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh, yang penuh dengan pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan, dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. (E. Kosasih:391)

Adapun ciri-ciri cerpen adalah sebagai beikut :
1. Certanya pendek
2. Bersifat rekaan/fiksi
3. Bersifat naratif atau penceritaan.
Berdasrkan ciri-ciri di atas maka maka cerpen adalah narasi yang fiktif serta relatif pendek. (Jakob Sumardjo dan Saini KM:37)

Struktur cerpen dibentuk oleh unsur-unsur sebagai berikut :
1. Tema
Tema adalah ide dasar sebuah cerita. Dari ide dasar itulah kemudian cerita dibangun oleh pengarang dengan memanfaatkan unsur-unsur intrinsik.

2. Alur
Alur merupakan pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. Secara umum meliputi : pengenalan siyuasi cerita, pengungkapan peristiwa, menuju adanya konflik, puncak konflik, dan penyelesaian. (E.Kosasih:393)

3. Latar
Latar (setting) adalah unsur intrinsik yang meliputi tempat, wakyu, dan suasana bersifat fluktuatif atau imajiner.

4. Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Teknik menggambarkan tokoh dapat dengan cara :
a. Teknik analitik yaitu karakter tokoh diceritakan langsung oleh pengarang.
b. Tektik dramatik yaitu tokoh dikemukakan melalaui :
1. penggambaran fisik dan perilaku tokoh
2. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
3. penggambaran tata kebahasaan tokoh
4. pengungkapan jalan pikiran tokoh
5. penggambaran oleh tokoh lain (E.Kosasih:393)

5. Point of view
Yaitu posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang terbagi atas 2 macam yaitu :
a. Berperan langsung sebagai orang pertama
b. Sebagai orang ke tiga yang berperan sebagai pengamat

6. Amanat
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang akan disampaikan pengarang kepada pembaca. Untuk itu pembaca harus membaca cerita secara utuh dan tidak sepenggal membaca cerita.

7. Gaya Bahasa
Penggunaan bahasa berfungsi untuk menciptakan sesuatu nada atau suasana persuasif serta merumuskan dialog yang mampu memperlihakan hubungan dan interaksi sesama tokoh.
Untuk menciptakan efek ekonomis dan satu kesan pada pembacanya biasanya penulis cerpen mementingkan salah satuunsur saja dalam cerpennya. Misalnya cerpen yang mementingkan alur atau karakter saja. Dalam hal ini pementingan atau penekana salah satu unsur cerpen tidak berarti meniadakan unsur-unsur yang lain.
Sebuah cerpen harus lengkap dan utuh, artinya harus memenuhi unsur-unsur intrinsik hanya pengarang dapat memfokuskan pada satu unsurnya saja yang mendominasi cerpenya saja. (Jakob Sumardjo dan Saini KM:37)

No comments:

Post a Comment