By Herdian Wibisono

BLOG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Model Pembelajaran Instruksi Akselerasi Tim

Saturday, July 6, 2013


SINTAKMATIK MODEL  PERCEPATAN PEMBELAJARAN TIM
Menurut Slavin (2008:195) model Team Accelerated Instruction (TAI)  terdiri atas delapan komponen yaitu (1) pembentukan kelompok, (2) Tes Penempatan, (3) materi kurikulum, (4) belajar kelompok, (5) skor dan rekognisi tim, (6) kelompok pembelajaran, (7) tes fakta, dan (8) unit seluruh kelas. Pembentukan Kelompok, siswa dalam model percepatan pembelajaran tim dibagi ke dalam kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Kelompok tersebut merupakan kelompok heterogen yang mewakili tingkat kecerdasan, jenis kelamin, ras, agama, etnis). Tes Penempatan, siswa diberi tes di awal pembelajaran (tes membuat paragrap pendek). Tes ini digunakan untuk mengukur entry level performance, yaitu kompetensi siswa dalam menguasai materi tertentu atau dalam rata-rata mata pelajaran (kompetensi dasar) untuk dikelompokkan dengan merea yang memiliki rata-rata kemampuan sama, sehingga mereka bisa memulai pembelajaran dalam batas kurikuler yang sama, serta dalam ritme belajar yang juga seimbang (Rosyada, 2004:192) Hasil tes digunakan untuk membuat kelompok berdasarkan skor yang mereka peroleh. Materi kurikulum, proses pembelajaran harus menyesuaikan substansi kurikulum yang berlaku dengan menerapkan pendekatan, metode, teknik, dan strategi yang menekankan pada keaktifan siswa. Belajar kelompok, (a) para siswa membentuk kelompok berpasangan atau bertiga dalam satu kelompok untuk melakukan pengecekan. (b) Siswa membaca lembar petunjuk dan meminta teman sekelompok atau guru untuk membantu jika diperlukan. Selanjutnya mereka mengerjakan lembar kerja siswa (kelompok atau individu). (c) Masing-masing siswa mengerjakan lembar kerja siswa dan meminta teman sekelompok untuk memeriksa jawaban tersebut, jika jawabannya benar siswa boleh melanjutkan ke soal berikutnya. Jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab, disarankan meminta bantuan kepada guru, kemudian siswa siswa tersebut dapat melanjutkan soal berikutnya. (d) Jika siswa bisa menjawab dengan benar pada lembar kerja siswa (individu), siswa tersebut bisa mengerjakan latihan soal pada lembar kerja kelompok. Setiap siswa bekerja secara individu sampai selesai, dan mengerjakan lembar kerja kelompok secara kolaboratif. Skor dan rekognisi tim, atau penilaian dan pengakuan tim, di  minggu terakhir guru menghitung skor yang diperoleh kelompok. Skor ini didasarkan pada rata-rata jumlah skor perkembangan individu dari kuis yang dilaksanakan. Tujuan dari pemberian skor ini adalah untuk memberikan kriteria pengakuan pada setiap kelompok, misalnya super, baik, dan cukup. Kelompok pembelajaran, guru mengajarkan materi baru (materi pokok/inti) antara 10 sampai dengan 15 menit secara klasikal pada siswa yang telah dikelompokkan secara heterogen. Tujuan dilaksanakan fase ini adalah mengenalkan konsep-konsep utama materi secara detail kepada siswa, agar dalam mengerjakan soal-soal individu maupun kelompok tidak mengalami hambatan. Tes fakta, siswa diminta mengerjakan tes berdasarkan materi yang telah dipelajari sebanyak dua kali seminggu dengan durasi tiga menit. Sebelumnya guru memberikan lembar-lembar materi pokok untuk dipelajari di rumah agar dalam pelaksanaan tes bisa berjalan lancar. Unit seluruh kelas maksudnya mengajar seluruh kelas, setelah akhir pembelajaran guru menghentikan program pengelompokan dan menjelaskan konsep-konsep yang belum dipahami siswa dengan strategi pemecahan masalah yang relevan (Slavin, 2009:195-200).

No comments:

Post a Comment