By Herdian Wibisono

BLOG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Metode Pembelajaran STAD

Thursday, July 4, 2013

Metode STAD (Student Achievement Divisions) 
STAD ( Student Team Achievment Division ) dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di Johns Hopkins University dan merupakan metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan metode yang sangat mudah diterapkan dalam pembelajaran MIPA. Seperti dalam kebanyakan model pembelajarn kooperatif lainnya, model STAD didasarkan pada prinsip bahwa para siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan tanggungjawab terhadap belajar teman-temannya dalam tim dan juga dirinya sendiri.
Dalam model STAD kelompok terdiri atas empat sampai lima siswa yang mewakili keseimbangan kelas dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras. Kelompok merupakan tampilan yang paling penting dalam STAD dan penting pula bagi guru dalam rangka mengarahkan anggota masing-masing kelompok.
Penerapan model pembelajaran koopratif tipe STAD merujuk pada konsep Slavin ( 2008 ) yang terdiri dari lima komponen utama/langkah yaitu : presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim. Komponen atau langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
  1. 1.      Tahap Penyajian Materi / Presentasi Kelas
Kegiatan penyajian materi dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD pertama-tama dikenalkan dalam presentasi di kelas yang dilakukan oleh guru dengan metode ceramah, demonstrasi atau diskusi, tetapi juga bisa memasukkan presentasi audisional. Slavin ( 2008 : 144 ) mengungkapkan bahwa “Perbedaan presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah berfokus pada unit-unit STAD”. Dengan cara ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selam apresentasi kelas, karena dengan demikian akan membantu mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor yang menentukan skor tim mereka.
Lebih jelasnya bahwa pada tahap ini guru memulai denagn menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akna dipelajari. Dilanjutkan dengan memberi apersepsi dengan tujuan mengingatkan siswa tentang materi pra syarat yang telah dipelajari agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajiakn dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
  1. 2.      Tahap Kerja Kelompok / Tim
Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap pointnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim harus melakukan yang tebaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim terdiri dari empat sampai lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnitas. Fungsi utama dari ti ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khusus lagi adalah mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. “Dalam kelas kooperatif para siswa diharapkan dapat saling membantu , saling mendiskusikan, dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman siswa masing-masing” (Slavin, 2008 : 4).
Tahap kerja kelompok ini merupakan tahapan yang paling penting dan merupakan ciri khas dari model STAD. Kerja kelompok ini memerlukan satu atau dua jam pelajaran untuk masing-masing kelompok menuntaskan materi yang telah diberikan. Anggota kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan LKS yang telah disiapkan dan guru perlu memeriksa bahwa setiap anggota kelompok dapat menjawab semua pertanyaan dalam LKS. Guru perlu memotivasi siswa dalam kelompok untuk saling bekerja sama karena dari tahap ini siswa akan saling mengajari dan belajar dsari temannya. Dalam tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Sehingga untuk membantu proses ini, guru bekeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lain sambil mengajukan pertanyaan dan memotivasi siswa untuk menjelaskan jawabannya.
  1. 3.      Kuis
Pada tahap ini guru menyelenggarakan tes unttuk mengukur pengetahuan yang diperoleh siswa dalam bentuk sebuah kuis. Kuis ini dilakukan sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik dalam tim. “Para siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis, sehingga tiap siswa bertanggungjawab secar individual untuk memahami materi” ( Slavin, 2008:144 ).
  1. 4.      Skor Kemajuan Individual
Skor perkembangan individu diperoleh dari perbandingan antara skor awal(pretest) sebelum diadakan pembelajaran dengan skor yang diperoleh siswa setelah diadakanan pembelajaran model kooperatif tipe STAD (posttest). Berdasarkan pretest siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya.
Tabel
Kriteria pemberian skor perkembangan individu
No.
Skor tes
Skor perkembangan
1
Lebih dari 10 point di bawah skor awal
5
2
Antara 10 sampai 1 point di bawah skor awal
10
3
Skor awal sampai 10 point di atas skor awal
20
4
Lebih dari 10 point di atas skor awal
30
5
Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal)
30
Sumber : Slavin ( 2008: 159 )
Contoh perhitungan:
Seorang siswa dalam kelompok belajar memperoleh skor awal (pretest) yaitu 20 skor maksimal yang harus diperoleh (misalnya skor maksimal 30). Kemudian setelah melaksanakan posttest siswa tersebut mendapatkan skor 25 maka nilai perkembangan yang disumbangkan siswa tersebut untuk kelompoknya adalah 20 (karena nilai posttesr yang diperoleh adalah 5 point diatas skor pretest).
  1. 5.      Rekognisi Tim / Penghargaan
Salah satu hal yang membangkitkan motivasi siswa adalah dengan memberikan sebuah penghargaan. Begitupun dalam kelompok, penghargaan yang diberikan dapat membuat sebuah kelompok lebih kompak dan lebih aktif lagi untuk belajar. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu (Slavin, 2008: 146). Adapun kriterianya dapat ditunjukkan dalam tabel di bwah ini.
Tabel
Kriteria Tingkat Penghargaan Kelompok
Kriteria (Rata-rata tim )
Predikat
0 ≤ x ≤ 5
-
5 ≤ x ≤ 15
Tim baik
15 ≤ x ≤ 25
Tim hebat
25 ≤ x ≤ 30
Tim super
Sumber: Trianto ( 2007 : 56 )
Dari tabel di atas, skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing sumbangan skor individu anggota dalam kelompok dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah kelompoknya, sehingga didapat rata-rata skor perkembangan individu dalam kelompok yang disebut rata-rata kelompok/tim.

No comments:

Post a Comment