By Herdian Wibisono

BLOG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

RPP Bahasa Indonesia Kurikulum 2013

Wednesday, July 9, 2014



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
:
SMK
Mata pelajaran
:
Bahasa Indonesia
Kelas / semester
:
X / 1
Materi pokok
:
1.         Evaluasi struktur isi dan bahasa teks anekdot
2.         Langkah- langkah konversi teks anekdot menjadi teks drama pendek
Alokasi waktu
:
2  x 45 menit ( 1 x pertemuan )

A.       Kompetensi Inti
1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.       Kompetensi Dasar dan Indikator
1.2     Mensyukuri anugerahTuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.
2.1   Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli,responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, ingkungan, dan kebijakan publik.
 3.5  Mengevaluasi teks anekdot baik melalui lisan maupun tulisan
1.              Kalimat langsung dan ciri-cirinya dalam anekdot.
2.              Struktur teks drama pendek
4.5  Mengonversi teks anekdot ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan
1.  Langkah-langkah mengkonversi teks anekdot dalam bentuk teks drama pendek.
2.  Mengonversi/memparafrasekan teks anekdot ke dalam bentuk teks drama pendek.
C.       Tujuan Pembelajaran
1.      Setelah membaca teks anekdot,peserta didik dapat mendaftar kalimat langsung yang terdapat di  teks anekdot.
2.      Setelah membaca teks anekdot, peserta didik dapat menyebutkan struktur teks drama pendek.
3.      Setelah membaca teks anekdot peserta didik dapat menentukan langkah-langkah mengkonversi teks anekdot menjadi teks drama pendek.
4.      Setelah membaca teks anekdot peserta didik dapat  mengkonversi teks anekdot menjadi teks drama pendek.

D.    Materi Pembelajaran
1.         Evaluasi struktur isi dan bahasa teks anekdot
2.         Langkah- langkah konversi teks anekdot menjadi teks drama pendek
E.       Metode Pembelajaran
·                Pendekatan      : Saintifik
·                Metode            : Curah pendapat, diskusi, penugasan, bermain peran

F.        Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1.       Media :  -    contoh-contoh teks anekdot
-          Video drama pendek
2.      Alat/Bahan :  LCD, laptop
3.       Sumber Belajar  :
·         Bahasa Indonesia SMA/SMK. Ekspresi Diri dan Akademik 2013, Jakarta : Kemendikbud.
·         Internet



G.                Langkah-Langkah  Pembelajaran

1.
Pendahuluan (10 menit)

a.          Salah seorang peserta memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
b.          Perserta didik dan guru melakukan curah pendapat tentang teks anekdot.
c.          Peserta didik mengekspresikan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia
yang telah menjadi media untuk menyalurkan kreativitas berbahasa. .
d.          Peserta didik menyimak  penyampaian tujuan pembelajaran.
e.          Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
2.
KegiatanInti (70 menit)

a.     Peserta didik membaca teks anekdot.
b.     Peserta didik menanyakan hal-hal penting berkaitan dengan langkah-langkah mengonversi teks anekdot ke bentuk dialog
c.     Peserta didik dipersilakan mencari/mengeksplorasi contoh lain teks anekdot
d.     Peserta didik menentukan teks anekdot yang akan dikonversi ke bentuk dialog.
e.     Peserta didik secara berkelompok mengonversi teks anekdot yang sudah dipilih ke dalam bentuk teks drama pendek.
f.      Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di hadapan siswa lain.
3.
Penutup (10 menit)

a.     Melakukan refleksi dengan cara menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mengonversi teks anekdot ke bentuk lain.
b.     Peserta didik diberi tugas mempersiapkan diri untuk menyajikan drama pendek berstruktur anekdot pada pertemuan berikutnya.


H.  Penilaian
1.      Jenis/Teknik Penilaian
Jenis /teknik
Bentuk instrumen
Observasi
Lembar pengamaatan sikap dan rubrik
Tes Tulis
Mengonversi Anekdot dalam bentuk dialog/drama pendek
Tes Praktik-proyek
Menulis teks drama berstruktur anekdot


2.      Lembar Pengamatan Sikap
No
ASPEK YANG DIAMATI
BT
MT
MK
1.
Penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar di dalam dan di luar kelas



2.
Tidak menjiplak pada kegiatan menulis teks drama berisi anekdot



3.
Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas



4.
Merespon pokok-pokok persoalan yang dipaparkan dalam teks drama yang berisi anekdot untuk menumbuhkan kepedulian sosial.



5.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap masalah-masalah yang dikemukakan dalam teks drama berisi anekdot



6.
Menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan orang lain.



Keterangan :
BT : Belum teramati     MT : Mulai Teramati         MK : Makin Konsisten
3.      Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Teks Drama BerstrukturAnekdot
No.
Aspek
Deskripsi
Ya
Tidak
1.
Ketepatan judul
Apakah judul sesuai dengan isi?




2.

Kelengkapan isi
Apakah teks memuat seluruh struktur isi teks anekdot (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda)?


3.
Keaktualan topik
Apakah topik yang diangkat aktual?


4.
Kemenarikan anekdot
Apakah aspek kelucuan dan sindiran/kritikan menyatu dan dipaparkan dengan tepat?


5
Keterpaduan wacana
Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya berkaitan, ditandai oleh keterkaitan isi?


6.
Kesalahan struktur kalimat
Apakah tidak ada kesalahan dalam struktur kalimat?


7.
Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca
Apakah tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan dan tanda baca?



Beras Warisan Sang Isteri
Lebih dari 40 tahun hidup berdua dengan sang isteri, Bardono masih penasaran dengan peti besi di kolong tempat tidur isterinya. Isterinya sedang sakit dan Bardono menunggui di sampingnya.
“Istriku, maukah engkau menceritakan rahasia peti  besi di kolong tempat tidur ini?” tanya Bardono. “Mas maukah engkau berjanji memaafkan aku setelah tahu rahasia peti besi itu,” jawab isterinya.”Tentu dik, aku akan memaafkanmu,” jawab Bardono spontan. “Bukalah peti itu,” kata isterinya sambil menyerahkan kunci . Bardono membuka peti dan terkejut mengetahui isi peti tersebut. Yaitu empat kaleng beras dan setumpuk uang berjumlah sepuluh juta. “Ternyata isinya empat kaleng beras dan uang sepuluh juta dik,” kata Bardono. “Mas ... saya minta maaf, selama kita hidup sebagai suami isteri , saya tidak sepenuhnya setia kepadamu.  Setiap kali saya melakukan selingkuh, saya taruh sekaleng beras ke dalam peti itu. “Isteriku, aku pun minta maaf. Selama ini aku juga tidak sepenuhnya setia padamu. Kamu Cuma empat kali, sedangkan aku lebih banyak dari itu, jadi kita anggap seri saja, tapi ngomong-ngomong uang sepuluh juta itu untuk apa?” tanya Bardono. “Ooo... dulu kalau petinya sudah mulai penuh beras, maka beras itu saya jual, dan uang itulah hasilnya,” jawab isterinya. “ Haaaah.....!” Bardono geram dan kemudian meninggalkan isterinya.
 (sumber: http://www.fokusoha.com)
1.       Konversilah teks anekdot tersebut dalam bentuk drama pendek sesuai dengan struktur teks drama!

Rambu-rambu jawaban
No.
Aspek
Deskripsi
Ya
Tidak
1.
Ketepatan judul
Apakah judul sesuai dengan isi?




2.

Kelengkapan isi
Apakah teks memuat seluruh struktur isi teks anekdot (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda)?


3.
Keaktualan topik
Apakah topik yang diangkat aktual?


4.
Kemenarikan anekdot
Apakah aspek kelucuan dan sindiran/kritikan menyatu dan dipaparkan dengan tepat?


5
Keterpaduan wacana
Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya berkaitan, ditandai oleh keterkaitan isi?


6.
Kesalahan struktur kalimat
Apakah tidak ada kesalahan dalam struktur kalimat?


7.
Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca
Apakah tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan dan tanda baca?



Berdasarkan pedoman tersebut, keunggulan dan kelemahan teks anekdot tersebut bisa ditentukan.
SOAL REMIDI:
1.      Buatlah teks anekdot yang bertema tentang lingkungan di sekitar rumahmu, dan pastikan teks anekdot tersebut  tidak sama dengan teman yang lain!
2.      Ubahlah teks anekdot yang kalian buat ke dalam bentuk dialog!
3.      Apakah isi yang terkandung dalam teks anekdot yang telah kamu buat!
4.      Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang terdapat dalam teks anekdot tersebut!
5.      Sebutkan kalimat lucu/konyol yang terdapat dalam teks tersebut!





       Nganjuk ,  15 Juli 2013

Mengetahui :
Kepala  SMK PGRI 1 Nganjuk
      Guru Mata pelajaran


Drs. Bismo Nurtjahjo, M.M.Pd.                                                        Drs. Herdian Wibisono

Teks Anekdot
K U H P
Seorang dosen fakultas hukum satu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas tenang biasa saja.
Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada dosen. “Apa kepanjangan KUHP , Pak?”  Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad.”Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab,”Kasih uang habis perkara Pak!” Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen menggelengkan kepala seraya menambahakan pertanyaan kepada Ahmad,“Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad dijawab dengan tegas,”Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak!” Semua mahasiswa tercengang. Mereka berpandang-pandangan lalu tertawa terbahak-bahak “hahahahahaha” Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.


Struktur Teks Drama
 K U H P

Prolog
Seorang dosen fakultas hukum satu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas tenang biasa saja. Saat sesi tanya jawab tiba.




Dialog
Ali                : Apa kepanjangan KUHP, Pak?
Dosen         : Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi.
Ahmad        : Kasih uang habis perkara, pak!
Dosen         : Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?
Ahmad        : Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak!
Mahasiswa : Hahahahahahaha
Epilog
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

Teks Drama
K U H P

Seorang dosen fakultas hukum satu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas tenang biasa saja. Saat sesi tanya jawab tiba.
Ali                : Apa kepanjangan KUHP, Pak?
Dosen         : Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi.
Ahmad        : Kasih uang habis perkara, pak!
Dosen         : Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?
Ahmad        : Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak!
Mahasiswa : Hahahahahahaha
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.

No comments:

Post a Comment