SINTAKMATIK
MODEL PERCEPATAN PEMBELAJARAN TIM
Menurut Slavin
(2008:195) model Team Accelerated
Instruction (TAI) terdiri atas
delapan komponen yaitu (1) pembentukan kelompok, (2) Tes Penempatan, (3) materi
kurikulum, (4) belajar kelompok, (5) skor dan rekognisi tim, (6) kelompok
pembelajaran, (7) tes fakta, dan (8) unit seluruh kelas. Pembentukan Kelompok, siswa dalam model percepatan
pembelajaran tim dibagi ke dalam kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Kelompok
tersebut merupakan kelompok heterogen yang mewakili tingkat kecerdasan, jenis
kelamin, ras, agama, etnis). Tes
Penempatan, siswa diberi tes di awal pembelajaran (tes membuat paragrap
pendek). Tes ini digunakan untuk mengukur entry
level performance, yaitu kompetensi siswa dalam menguasai materi tertentu
atau dalam rata-rata mata pelajaran (kompetensi dasar) untuk dikelompokkan
dengan merea yang memiliki rata-rata kemampuan sama, sehingga mereka bisa
memulai pembelajaran dalam batas kurikuler yang sama, serta dalam ritme belajar
yang juga seimbang (Rosyada, 2004:192) Hasil tes digunakan untuk membuat
kelompok berdasarkan skor yang mereka peroleh. Materi kurikulum, proses pembelajaran harus menyesuaikan substansi
kurikulum yang berlaku dengan menerapkan pendekatan, metode, teknik, dan
strategi yang menekankan pada keaktifan siswa. Belajar kelompok, (a) para siswa membentuk kelompok berpasangan
atau bertiga dalam satu kelompok untuk melakukan pengecekan. (b) Siswa membaca
lembar petunjuk dan meminta teman sekelompok atau guru untuk membantu jika
diperlukan. Selanjutnya mereka mengerjakan lembar kerja siswa (kelompok atau
individu). (c) Masing-masing siswa mengerjakan lembar kerja siswa dan meminta
teman sekelompok untuk memeriksa jawaban tersebut, jika jawabannya benar siswa
boleh melanjutkan ke soal berikutnya. Jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam
menjawab, disarankan meminta bantuan kepada guru, kemudian siswa siswa tersebut
dapat melanjutkan soal berikutnya. (d) Jika siswa bisa menjawab dengan benar
pada lembar kerja siswa (individu), siswa tersebut bisa mengerjakan latihan
soal pada lembar kerja kelompok. Setiap siswa bekerja secara individu sampai
selesai, dan mengerjakan lembar kerja kelompok secara kolaboratif. Skor dan rekognisi tim, atau penilaian dan
pengakuan tim, di minggu terakhir
guru menghitung skor yang diperoleh kelompok. Skor ini didasarkan pada
rata-rata jumlah skor perkembangan individu dari kuis yang dilaksanakan. Tujuan
dari pemberian skor ini adalah untuk memberikan kriteria pengakuan pada setiap
kelompok, misalnya super, baik, dan cukup. Kelompok
pembelajaran, guru mengajarkan materi baru (materi pokok/inti) antara 10
sampai dengan 15 menit secara klasikal pada siswa yang telah dikelompokkan
secara heterogen. Tujuan dilaksanakan fase ini adalah mengenalkan konsep-konsep
utama materi secara detail kepada siswa, agar dalam mengerjakan soal-soal
individu maupun kelompok tidak mengalami hambatan. Tes fakta, siswa diminta mengerjakan tes berdasarkan materi yang
telah dipelajari sebanyak dua kali seminggu dengan durasi tiga menit.
Sebelumnya guru memberikan lembar-lembar materi pokok untuk dipelajari di rumah
agar dalam pelaksanaan tes bisa berjalan lancar. Unit seluruh kelas maksudnya mengajar
seluruh kelas, setelah akhir pembelajaran guru menghentikan program
pengelompokan dan menjelaskan konsep-konsep yang belum dipahami siswa dengan
strategi pemecahan masalah yang relevan (Slavin, 2009:195-200).
No comments:
Post a Comment