STAD ( Student Team Achievment
Division ) dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di
Johns Hopkins University dan merupakan metode pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana dan merupakan metode yang sangat mudah diterapkan dalam
pembelajaran MIPA. Seperti dalam kebanyakan model pembelajarn kooperatif
lainnya, model STAD didasarkan pada prinsip bahwa para siswa bekerja
bersama-sama dalam belajar dan tanggungjawab terhadap belajar teman-temannya
dalam tim dan juga dirinya sendiri.
Dalam model STAD kelompok terdiri
atas empat sampai lima siswa yang mewakili keseimbangan kelas dalam kemampuan
akademik, jenis kelamin, dan ras. Kelompok merupakan tampilan yang paling
penting dalam STAD dan penting pula bagi guru dalam rangka mengarahkan anggota
masing-masing kelompok.
Penerapan model pembelajaran koopratif
tipe STAD merujuk pada konsep Slavin ( 2008 ) yang terdiri dari lima komponen
utama/langkah yaitu : presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual,
dan rekognisi tim. Komponen atau langkah-langkah tersebut adalah sebagai
berikut :
- 1. Tahap Penyajian Materi
/ Presentasi Kelas
Kegiatan penyajian materi dalam
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pertama-tama dikenalkan dalam
presentasi di kelas yang dilakukan oleh guru dengan metode ceramah, demonstrasi
atau diskusi, tetapi juga bisa memasukkan presentasi audisional. Slavin ( 2008
: 144 ) mengungkapkan bahwa “Perbedaan presentasi kelas dengan pengajaran biasa
hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah berfokus pada unit-unit STAD”.
Dengan cara ini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi
perhatian penuh selam apresentasi kelas, karena dengan demikian akan membantu
mereka mengerjakan kuis-kuis dan skor yang menentukan skor tim mereka.
Lebih jelasnya bahwa pada tahap ini
guru memulai denagn menyampaikan tujuan pembelajaran khusus dan memotivasi rasa
ingin tahu siswa tentang materi yang akna dipelajari. Dilanjutkan dengan
memberi apersepsi dengan tujuan mengingatkan siswa tentang materi pra syarat
yang telah dipelajari agar siswa dapat menghubungkan materi yang akan disajiakn
dengan pengetahuan yang telah dimiliki.
- 2. Tahap Kerja Kelompok /
Tim
Tim adalah fitur yang paling penting
dalam STAD. Pada tiap pointnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim
melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim harus melakukan yang tebaik untuk
membantu tiap anggotanya. Tim terdiri dari empat sampai lima siswa yang
mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin,
ras, dan etnitas. Fungsi utama dari ti ini adalah memastikan bahwa semua
anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khusus lagi adalah mempersiapkan
anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. “Dalam kelas kooperatif
para siswa diharapkan dapat saling membantu , saling mendiskusikan, dan
berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan
menutup kesenjangan dalam pemahaman siswa masing-masing” (Slavin, 2008 : 4).
Tahap kerja kelompok ini merupakan
tahapan yang paling penting dan merupakan ciri khas dari model STAD. Kerja
kelompok ini memerlukan satu atau dua jam pelajaran untuk masing-masing
kelompok menuntaskan materi yang telah diberikan. Anggota kelompok bekerja sama
untuk menyelesaikan LKS yang telah disiapkan dan guru perlu memeriksa bahwa
setiap anggota kelompok dapat menjawab semua pertanyaan dalam LKS. Guru perlu memotivasi
siswa dalam kelompok untuk saling bekerja sama karena dari tahap ini siswa akan
saling mengajari dan belajar dsari temannya. Dalam tahap ini guru berperan
sebagai fasilitator dan motivator. Sehingga untuk membantu proses ini, guru
bekeliling dari satu kelompok ke kelompok yang lain sambil mengajukan
pertanyaan dan memotivasi siswa untuk menjelaskan jawabannya.
- 3. Kuis
Pada tahap ini guru menyelenggarakan
tes unttuk mengukur pengetahuan yang diperoleh siswa dalam bentuk sebuah kuis.
Kuis ini dilakukan sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan
presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik dalam tim. “Para siswa
tidak diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis, sehingga tiap
siswa bertanggungjawab secar individual untuk memahami materi” ( Slavin,
2008:144 ).
- 4. Skor Kemajuan
Individual
Skor perkembangan individu diperoleh
dari perbandingan antara skor awal(pretest) sebelum diadakan pembelajaran
dengan skor yang diperoleh siswa setelah diadakanan pembelajaran model
kooperatif tipe STAD (posttest). Berdasarkan pretest siswa memiliki kesempatan
yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan
skor tes yang diperolehnya.
Tabel
Kriteria
pemberian skor perkembangan individu
No.
|
Skor
tes
|
Skor
perkembangan
|
1
|
Lebih dari 10 point di bawah skor
awal
|
5
|
2
|
Antara 10 sampai 1 point di bawah
skor awal
|
10
|
3
|
Skor awal sampai 10 point di atas
skor awal
|
20
|
4
|
Lebih dari 10 point di atas skor
awal
|
30
|
5
|
Kertas jawaban sempurna (terlepas
dari skor awal)
|
30
|
Sumber
: Slavin ( 2008: 159 )
Contoh perhitungan:
Seorang siswa dalam kelompok belajar
memperoleh skor awal (pretest) yaitu 20 skor maksimal yang harus diperoleh
(misalnya skor maksimal 30). Kemudian setelah melaksanakan posttest siswa
tersebut mendapatkan skor 25 maka nilai perkembangan yang disumbangkan siswa
tersebut untuk kelompoknya adalah 20 (karena nilai posttesr yang diperoleh
adalah 5 point diatas skor pretest).
- 5. Rekognisi Tim /
Penghargaan
Salah satu hal yang membangkitkan
motivasi siswa adalah dengan memberikan sebuah penghargaan. Begitupun dalam
kelompok, penghargaan yang diberikan dapat membuat sebuah kelompok lebih kompak
dan lebih aktif lagi untuk belajar. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu
(Slavin, 2008: 146). Adapun kriterianya dapat ditunjukkan dalam tabel di bwah
ini.
Tabel
Kriteria
Tingkat Penghargaan Kelompok
Kriteria
(Rata-rata tim )
|
Predikat
|
0 ≤ x ≤ 5
|
-
|
5 ≤ x ≤ 15
|
Tim baik
|
15 ≤ x ≤ 25
|
Tim hebat
|
25 ≤ x ≤ 30
|
Tim super
|
Sumber:
Trianto ( 2007 : 56 )
Dari tabel di atas, skor kelompok
dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing sumbangan skor individu
anggota dalam kelompok dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah kelompoknya,
sehingga didapat rata-rata skor perkembangan individu dalam kelompok yang
disebut rata-rata kelompok/tim.
No comments:
Post a Comment