Validitas
dan Reliabilitas Penelitian
1. Pengertian
Dalam penelitian, baik berbentuk kualitatif maupun
kuantitatif, kriteria utama yang harus diperhatikan adalah valid, reliabel, dan objektif. Validitas adalah derajat
ketepatan antara data yang terdapat di lapangan dan data yang dilaporkan oleh
peneliti. Kalau dalam objek penelitian terdapat warna merah, peneliti akan
melaporkan warna merah. Kalau dalam objek penelitian para pegawai bekerja
dengan keras, peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila
peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada objek,
data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Terdapat dua macam validitas
penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas
internal berkenaan dengan derajat akurasi antardesain penelitian dan hasil yang
dicapai. Kalau desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja
pegawai, data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos
kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid jika yang ditemukan adalah motivasi
kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan
dengan derajat akurasi, dapat atau tidaknya hasil penelitian digeneralisasikan
atau diterapkan pada populasi tempat sampel tersebut diambil. Bila sampel
penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara
mengumpulkan dan menganalisis data benar, penelitian akan memiliki validitas
eksternal yang tinggi.
Reliabilitas berkenaan dengan
derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan
positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau
lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti
yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok
data bila dibagi menjadi dua kelompok menunjukkan data yang tidak berbeda.
Kalau peneliti satu menemukan dalam suatu objek berwarna merah, peneliti yang
lain juga demikian.
Objektivitas berkenaan dengan derajat kesepakatan atau interpersonal
agreementantarbanyak orang tentang suatu data. Bila dari 100 orang terdapat
99 orang yang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam objek penelitian itu,
sedangkan yang 1 orang lagi menyatakan warna lain, data tersebut adalah data
yang objektif. Data yang objektif akan cenderung valid walaupun belum tentu
valid. Dapat terjadi suatu data yang disepakati banyak orang belum tentu valid,
tetapi yang disepakati oleh sedikit orang malah lebih valid. Orang menyatakan
bahwa A bukan pencuri (objektif), dan satu orang menyatakan bahwa A adalah
pencuri (subjektif). Ternyata yang benar adalah pernyataan satu orang karena
yang 99 orang tersebut teman-teman si A yang sama-sama pencuri sehingga
menyatakan si A bukan pencuri.
Dalam penelitian kuantitatif,
untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel, yang diuji validitas dan
reliabilitasnya adalah instrumen penelitian, sedangkan dalam penelitian
kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu, Susan Stainback (1988)
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek
reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
Dalam penelitian kualitatif,
temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti dan yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian
kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan bergantung kepada
konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental
dalam setiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh keran itu, bila terdapat
sepuluh peneliti dengan latar belakang yang berbeda meneliti objek yang sama
akan didapatkan sepuluh temuan dan semuanya dinyatakan valid jika yang
ditemukan tidak berbeda dengan yang sesungguhnya yang terdapat pada objek yang
diteliti.
Pengertian reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif sangat berbeda dengan reliabilitas dalam penelitian
kualitatif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan paradigma dalam melihat
realitas. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa validitas
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dan data yang
dapat dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian, sedangkan reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan
stabilitas data atau temuan. Artinya, jika suatu penelitian diterapkan pada
objek yang berbeda dengan menggunakan metode dan teknik penelitian yang sama,
didapatkan hasil penelitian yang sama.
2. Pengujian Validitas dan
Reliabilitas Penelitian kualitatif
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), danconfirmability (objektivitas).
2.1 Uji Kredibilitas
Pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara
perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.
Perpajangan pengamatan artinya peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,
melakukan wawancara dengan sumber data, baik yang pernah ditemui maupun yang
baru ditemui. Dengan perpanjangan pengamatan ini, hubungan peneliti dengan
narasumber akan semakin terbentuk dan semakin akrab, semakin terbuka, saling
mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
Pada tahap awal memasuki
lapangan, peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai sehingga
informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih
banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek
kembali apakah data yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar
atau tidak. Bila data yang telah diperoleh selama ini setelah dicek kembali
pada sumber data asli atau sumber data lain tidak benar, peneliti melakukan
pengamatan lagi secara lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang
pasti kebenarannya. Lamanya perpanjangan pengamatan ini dilakukan sangat
bergantung kepada kedalaman, keluasan, dan kepastian data.
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut,
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
Meningkatkan ketekunan ibarat mengecek soal-soal atau makalah yang dikerjakan,
ada yang salah atau tidak. Dengan meningkatkan ketekunan itu, peneliti dapat
melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau
tidak. Selain itu, peneliti juga dapat mendeskripsi data secara akurat dan
sistematis.
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan
demikian,triangulasi terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, danwaktu. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data
yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dari beberapa
sumber tersebut dideskripsikan, dikategorikan, dan akhirnya diminta kesepakatan (member check)untuk
mendapatkan kesimpulan. Triangulasi
teknik dilakukan
dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi waktuberkaitan
dengan keefektifan waktu. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi
hari pada saat narasumber masih segar dan belum banyak masalah akan memberikan
data yang valid sehingga lebih kredibel.
Analisis kasus negatif. Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda
dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha mencari
data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan.
Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti
data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
Menggunakan bahan referensi. Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya
pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Bahan
referensi ini dapat berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen autentik.
Member check adalah proses pengecekan data yang berasal dari pemberi
data. Ia bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai
dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan
disepakati oleh pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga semakin
kredibel. Namun, jika data yang diperoleh peneliti tidak disepakati oleh
pemberi data, peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data dan apabila
terdapat perbedaan tajam setelah dilakukan diskusi, peneliti harus mengubah
temuannya dan menyesuaikannya dengan data yang diberikan oleh peneliti.
Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode
pengumpulan data selesai atau setelah mendapatkan suatu temuan atau kesimpulan.
2.2 Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif.
Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya
hasil penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian diperoleh. Nilai
transfer ini berkenaan dengan pertanyaan sejauh mana hasil penelitian dapat
digunakan dalam situasi yang lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer
bergantung kepada pemakai.
Agar orang lain dapat
memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan
hasil penelitian tersebut, peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan
uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian,
pembaca menjadi jelas dalam memahami hasil penelitian tersebut sehingga ia
dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut
di tempat lain.
2.3 Pengujian Dependability
Dependability disebut juga
dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat
mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif,
uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing.
2.4 Pengujian Conformability
Pengujian conformability dalam penelitian kualitatif disebut
juga objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif jika hasil
penelitian telah disepakati banyak orang. Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan
dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari
proses penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut
telah memenuhi standarconformability. Dalam penelitian jangan sampai proses
tidak ada, tetapi hasilnya ada.
* Tulisan ini bersumber dari buku Memahami Penelitian Kualitatif oleh Prof. Dr. Sugiyono, 2005:117-131)